Berita duka kembali mengudara
Bercerita tentang negeri tak bernurani
Seorang nenek tewas terinjak saat berebut zakat
Seorang bayi dibuang ibunya di tempat sampah
Seorang bocah gelandangan sepuluh tahun mati di mutilasi
Kemarin hari pula, di layar televisi tua buatan cina pula
Berita duka sekali lagi mengudara
Bercerita pula tentang negeri yang tak bernuarani
Para pejabat dan menteri mendapat mobil mewah baru
Yang uangnya dari pajak rakyat miskin dan melarat
Seperti tak punya rasa malu mereka-mereka itu
Yang membuang 6,7 Triliun uang negara
Kemudian tidak ada yang merasa bertanggung jawab
Kemarin hari lagi, di layar televisi tua buatan cina lagi
Berita duka terus-menerus mengudara
Bercerita lagi tentang negeri yang tak bernuarani
Seorang Ibu di tangkap polisi karena mencuri dua buah coklat
Padahal penilep uang negara miliaran rupiah bebas lari ke luar negeri
Seorang ibu lain di hukum karena menulis keluhannya di surat elektronik
Padahal penyuap polisi dan jaksa tidak juga diadili kesalahannya
Meski dosanya sudah terdengar hampir di setiap telinga
Berita duka di negeri ini tidak berhenti mengudara
Seperti jargon lama Radio kita...
“Sekali di udara tetap di udara”
Sekarang, Mari kita heningkan cipta!
Selamat jalan nurani Indonesia
Semoga suatu saat nanti, engkau akan hidup kembali
Pontianak, Januari 2010