Kabut sunyi yang
pekat tersenyum
Memeluk jiwa-jiwa
kalah yang gelisah
Jalanan sepi...
Tiga wanita
dengan baju tak pantas
Berdiri di sudut
perempatan
Bibir merah itu
Adalah korban
kehidupan
Pipi merah itu
Adalah korban
zaman
Malam semakin
larut...!
Bocah laki-laki
bermain gitar di seberang jalan
Nyanyiannya getir
Hatinya berteriak
penuh amarah
Dan hidup
membalas dengan sumpah serapah
Aku berbaring di
bawah bintang
Di atas tanah
yang makin egois
Menahan luka yang
semakin lelah
Anakku janganlah
merengek lagi
Biarkan ibumu tertidur
Hidup ini terkadang
memang kejam
Tapi Tuhan kita
tidak pernah terpejam
Kita memang hanya
orang terpinggir
Hidup di jalanan
yang lengang
Tanpa atap dan
lantai
Tanpa tiang dan
jendela
Anak dan
istriku...
Janganlah kalian
bersedih
Tuhan mendengar
doa kita
Tabahkan hati
kalian
Janganlah ada iri
dan dengki
Pada mereka yang
kuasa...
Pada mereka yang kuasa...
Kita memang hanya
orang terpinggir
Hidup di jalanan
yang lengang
Hanya Tuhan yang
akan menjawab doa kita
Ya Tuhan...
Jangan Kau tinggalkan
kami
Beri kami
cinta-Mu
Beri kami
kelapangan hati
Kepada mereka
yang lebih berkuasa...
Sayangilah
mereka!
Ampunilah mereka!
Jangan biarkan
kami iri pada mereka!
Jangan biarkan kami
menyimpan dengki pada mereka!
Tabahkanlah
kami...
Tabahkanlah kami,
Tuhan...