Selasa, 19 Maret 2013

DOA SEORANG GELANDANGAN

Malam telah larut....!

Kabut sunyi yang pekat tersenyum
Memeluk jiwa-jiwa kalah yang gelisah

Jalanan sepi...
Tiga wanita dengan baju tak pantas
Berdiri di sudut perempatan
Bibir merah itu
Adalah korban kehidupan
Pipi merah itu
Adalah korban zaman

Malam semakin larut...!
Bocah laki-laki bermain gitar di seberang jalan
Nyanyiannya getir
Hatinya berteriak penuh amarah
Dan hidup membalas dengan sumpah serapah

Aku berbaring di bawah bintang
Di atas tanah yang makin egois
Menahan luka yang semakin lelah

Anakku janganlah merengek lagi
Biarkan ibumu tertidur
Hidup ini terkadang memang kejam
Tapi Tuhan kita tidak pernah terpejam

Kita memang hanya orang terpinggir
Hidup di jalanan yang lengang
Tanpa atap dan lantai
Tanpa tiang dan jendela

Anak dan istriku...
Janganlah kalian bersedih
Tuhan mendengar doa kita
Tabahkan hati kalian
Janganlah ada iri dan dengki
Pada mereka yang kuasa...
Pada mereka yang kuasa...

Kita memang hanya orang terpinggir
Hidup di jalanan yang lengang
Hanya Tuhan yang akan menjawab doa kita

Ya Tuhan...
Jangan Kau tinggalkan kami
Beri kami cinta-Mu
Beri kami kelapangan hati
Kepada mereka yang lebih berkuasa...
Sayangilah mereka!
Ampunilah mereka!
Jangan biarkan kami iri pada mereka!
Jangan biarkan kami menyimpan dengki pada mereka!
Tabahkanlah kami...
Tabahkanlah kami, Tuhan...