Teruntuk jiwa-jiwa
yang menyendiri dalam senyap
Yang
tebangun dengan gelisah di puncak sang temaram
Berteman
kabut kelam yang jahat dan kejam
Serta sinar
rembulan yang kian pudar
Lidah-lidah yang
kering ini mulai basah
Ayat-ayat cinta
telah didendangkan syahdu
Taubat telah
dibenamkan dalam sajadah yang kusam
Hanya ada desah
kepedihan, kala mengingat dosa.
Hanya ada desah
pengharapan, kala mengingat Engkau.
Hati ini hitam
legam,
Terkotori oleh
zaman yang kian suram.
Jiwa-jiwa yang
tersesat ini mencari jalan pulang
Langkah-langkah
bimbang ini perlu tempat tujuan
Entah dengan apa akan
ku tebus surga-Mu,
Yang kupunya
hanya sujud-sujud sederhana
Dan doa-doa pelan
yang terselip dalam masa
Rasanya tak akan
cukup,
Kecuali dengan
Rahmat-Mu yang agung
Dalam malam yang
senyap,
Kening kasar ini
tenggelam dalam alas sujud
Aku ingin
mendengarkan suara-Mu
Berbisik pada
hatiku yang galau
Malam ini memang
dingin dan sunyi
Namun aku tak
ingin berhenti memuja
Dalam lirih
suara, kusebut nama-Mu
Temani
keheninganku dalam jaga dan air mata
Malam ini ku
ingin Engkau menemani jiwa ku yang resah
Tuntunlah aku
melintasi jalan yang mengarah pada-Mu
Jangan biarkan
aku berjalan dalam pekat tanpa arah
Aku sedang tak
mau sendirian.