Minggu, 21 Juni 2015

CINTA HANYALAH SEBUAH KATA

Mungkin benar, aku tak pernah belajar dengan sempurna
Ataukah sekolah dan kuliah yang tak mengajarkannya
Bahwa dalam cinta selalu terkandung bahaya
Seperti sajak bodoh Gibran sang pujangga
Yang menyuruhmu mati tertikam oleh pedang cinta

Karena apalah yang bisa disyukuri dari luka?
Urusan hati memang tidak pernah sederhana
Beberapa cinta hadir, kemudian tersingkir
Beberapa tak pergi, menguasai layaknya sihir
Dan waktu terus berjalan, hidup terus bergulir
Menjanjikan kebahagiaan
Mungkin tak sekarang, tapi di akhir

Sungguh betapa sulit untuk memahaminya
Bahwa "cinta" hanyalah sebuah kata
Yang harusnya cukup diributkan dikelas sastra
Atau dalam diskusi pelajaran bahasa Indonesia
Lalu kenapa ia berkorelasi dengan derita
Bagaimana bisa bahagia bergantung kepadanya 

Ya, cinta hanyalah sebuah kata
Maka, harusnya mudah untuk menghapusnya
Bukankah hidup harus terus berjalan?
Maka biarkan kata itu jadi kenangan
Kemudian menghilang

Tapi tak pernah semudah itu
Benar, Cinta memang hanya sebuah kata
Namun sekali lagi, 
Perkara hati tak akan pernah sederhana
Jika cinta itu hanya kata benda
Dia akan hilang dan lenyap dengan sendirinya
Tapi jika cinta termakna sebagai kata kerja
Maka berhenti, terkadang terdengar seperti mati

Harapan akan cinta hanya mendekatkan pada luka
Tapi terkadang, karenanyalah hidup layak tetap ada 


Karena itulah, defenisi cinta bukan hanya sebuah kata
Cinta adalah harapan, yang paling layak diperjuangkan
Maka terima kasih Tuhan,
Kau adalah pengajar paling luar biasa
Maha Sempurna, lagi Maha Bijaksana


Sei Raya, Juni 2015