Aku berjalan melawan hujan
Dalam simfoni malam yang meragukan
Berdansa dalam pelukan dingin sang bulan
Bumi basah kuyup
Tubuh menggigil
Kadang hidup memang menakutkan
Duri tajam terserak sepanjang jalan
Perihnya tak jarang melumpuhkan kaki
Dan hati jadi kaku untuk berbagi pada nurani
Tapi mari kita bersulang,
Karena dalam setiap tanya, selalu ada jawaban
Nikmatilah perjamuan munafik ini
Topeng-topeng itu tidak akan pernah lepas
Saat pesta belum usai, mereka akan turut bernyanyi
Pada masanya, lampu pasti akan dipadamkan
Dan tibalah saatnya untuk membubarkan diri
Ah, mengapa harus takut pada badai?
Bukankah takdir hanya harus digenapkan?
Pada garisnya aku hanya cukup untuk terus maju
Memainkan langkah dengan sedikit improvisasi
Lalu saat badai datang, menarilah dalam hujan!
Meski takdir tak memberi banyak pilihan
Aku punya cukup waktu untuk memutuskan
Berjalan terus atau menyerah pada badai
Karena hidup adalah cita-cita
Dan cita-cita adalah hidup itu sendiri
Ayo sobat! Mari merayakan hidup!
Karena hidup, memang pantas untuk dirayakan!