Selasa, 14 Desember 2010

SEBUAH REPERTOIR

Ada suara berisik dari zaman yang sekarat
Jiwa-jiwa telah hilang dalam hutan logika
Nurani terasing dalam hiruk-pikuk peradaban
Pergiliran waktu membuat hati kian hitam
Topeng-topeng sandiwara terserak di mana-mana
Hingar-bingar pesta dunia telah dimulai
Kita larut dan ikut mabuk bersama

Ini adalah drama yang tak layak dipentaskan
Tirai panggung telah dibentangkan
Lampu-lampu telah dinyalakan

Biarlah kisah sunyi ini terekam dalam kenangan
Dalam bait-bait catatan harian masa silam
Tidak perlu ada yang membacanya
Tidak perlu ada yang mendengarnya

Hidup telah menawarkan banyak keindahan
Arus dunia mengajak kita terus hanyut
Semakin dalam…
Semakin tenggelam…

Hingga kita sampai pada satu titik balik
Ketika pintu cahaya telah ditemukan
Memperkenalkan kita tentang mana hitam dan putih
Kadang kita bimbang
Tapi manusia bisa memilih, manusia harus memilih

Skenario mulai dituliskan
Babak baru mulai dimainkan
Para aktor telah ditentukan

Aku bertanya: Sedanga apa kau?
Aku menjawab: Menulis puisi.
Aku bertanya: Untuk siapa?
Aku menjawab: Untuk diriku sendiri
Aku bertanya: Untuk apa?
Aku menjawab: Untuk sebuah drama
Aku bertanya
Aku menjawab
Aku tertawa

Kita sedang mementaskan drama kehidupan
Tiap langkah ini adalah perjuangan
Dan kita sedang berjalan menuju syurga, InsyaAllah