Untuk Hitler, Nero dan Caligula
Kita tak mau
disebut pahlawan
Kita tak mau
pula disebut tiran
Dan tak ada
yang punya hak menentukan
Karena
bahkan orang sucipun
Mati di
tangan para pendosa
Dan kalian
hanya menontonnya
Lalu bedakah
kalian dengan setan
Mari
biarkanlah saja,
Zaman berlagak
jadi hakim paling kuasa
Dan kita tak
pernah perduli,
Biarkan
mereka membenci kita
Selama
mereka takut pada kita
Kita
hanyalah jiwa-jiwa penyendiri
Yang terlalu
asik dengan pikiran kita sendiri
Kita tahu
bahwa banyak manusia ksatria
Tapi kita juga
tahu,
Tidak ada
orang yang pantas untuk dipercaya
Ya, kita tidak
percaya pada siapa-siapa
Bahkan pada
diri kita sendiri
Kita tidak
pernah memandang hitam putih
Seorang
pembohong hebat,
Hanyalah
seorang pesulap hebat,
Tidak ada
yang berdosa,
Hanya sebuah
permainan
Karena nanti
akan ada saatnya,
Ketika kita
harus membenci apa yang kita cintai
Ketika kita
harus menertawakan apa yang kita yakini
Maka
mengembaralah terus dalam pencarian
Jika tak kau
temui di ujung sisi terang
Mungkin ia
berada di ujung sisi yang lainnya
Karena
kebenaran sejati kadang ada di dalam kegelapan jiwa
Kita
menikmati gerak kehidupan,
Dan tak
ingin mati lebih cepat
Karena diam
berarti kematian
Kita tak
menyiapkan rencana pemakaman
Meski para revolusioner
memancung kita sekalipun
Kita percaya
bahwa ini bukanlah penebusan
Bahkan
dihadapan kematian, kita hanya punya satu sabda:
Qualis artifex pereo
Lihatlah, seorang seniman hebat akan mati
Sekali lagi, Tak ada yang perduli kita ini tiran
atau pahlawan
Karena kita tahu sama tahu,
Bahwa sejarah hanyalah kebohongan yang disepakati
Dan kita semua sebenarnya adalah orang gila
Dalam kadar dan kedoknya masing-masing
0 komentar:
Posting Komentar