Kamis, 14 Juni 2012

MENJUMPAI KEMATIAN


Pada akhirnya semua menjadi teramat sederhana
Seperti dalam sebuah hari yang biasa saja
Saat wujud kematian adalah bayang-bayang
Tak tersentuh, dan aku berjalan seperti sediakala

Tapi ini bukan perkara yang sukar
Bahwa hakikat mentari adalah mencintai horison
Dan senja tidak bisa dimaju mundurkan
Karena waktu bukan seperti jam weker
Yang bisa atur ulang kapan ia akan bersuara

Kapankah diri ini siap menghadap kematian?
Angka-angka itu bukan rumusan matematika
Bahwa detik kematian adalah teka-teki paling hakiki

Aku tidak ingin berada di dunia selamanya
Tapi aku masih ingin hidup seribu tahun lagi
Jika kau bertanya kepadaku,
Kapankah aku akan siap menghadap kematian?
Tidak sekarang
Tidak besok
Tidak lusa
Tidak pula nanti
Karena memang mungkin,
Tak pernah ada kata siap untuk sebuah kematian

Namun ketika pada akhirnya dia datang,
Aku akan tersenyum kepadanya!
Dan kuulurkan tanganku menyambut kehadirannya

Sungguh…
Yang terpenting bukan kapan kematian itu akan menjemputku,
Tapi dimanakah aku saat ia datang menjumpaiku?
Aku tahu, aku tidak bisa lari darinya
Karena waktu akan selalu berjalan maju
Hidup hanyalah menunda kematian

0 komentar:

Posting Komentar