Kamis, 28 Juni 2012

LELAKI MALAM


Aku adalah bintang yang terbakar
Namun cahayaku akan mulai memudar
Mungkin perlahan lenyap dalam roda waktu
Tapi biarkanlah ceritaku hidup selamanya
Bersama puisi dan goresan sejarah

Kenanglah aku…!
Dipuncak sang temaram yang menggila
Lelaki yang tersenyum memeluk bayang-bayang
Mungkin rindu telah menghapus warna rembulan
Hingga bintang tidak lagi berharga untuk dipuja

Pada akhirnya beginilah asmara bercerita
Dalam bait-bait patah hati, nyanyikanlah!
Aku yang luka, mencumbu kabut yang beku
Menjelma bisikan yang menyeberangi langit

Aku adalah lelaki malam
Yang mengagumi hening paling mengerikan
Namun teramat sukar memahami hati seorang wanita
Tapi kenanglah aku…!
Mungkin sebagai sebuah bagian kejayaanmu
Saat jari lentikmu mengangkat piala kemenangan
Dan aku menangis dalam luka dan kekalahan

Mungkin ini adalah malam terakhirku
Tapi aku akan tetap di sini!
Menanti fajar datang membawa kehangatan pagi
Dan akulah yang akan terbakar dibawah mentari
Maka kenanglah aku…
Meski dalam rupa, sebuah cinta tanpa nama
Aku akan hidup selamanya!

0 komentar:

Posting Komentar