Selasa, 24 November 2009

BALADA SEORANG GEMBEL TUA

Di kanan kiri rel yang tak lagi dipakai
Gerbong-gerbong hitam penuh debu membisu
Sepasang mata tua itu kian sayu
Tangan lemahnya menggoreskan tinta hitam
Di garis-garis kehidupan yang belum mau berhenti
Baginya….
Hanya sebuah senyum getir hatinya
Berkata : Aku sudah lelah

Langit mengguyurkan hujan kepadanya
Tanpa perduli….gundahnya yang membiru
Tubuh kurusnya menggigil dalam temaram yang sunyi
Air hujan yang menusuk kulit, membuat hatinya
Yang dingin menjadi beku dan angin mengiris hatinya
Dengan pisau belati yang paling tajam
Rintihan dan air matanya sudah tak lagi sehangat dulu
Ia sudah lelah
Ia ingin berontak
Hatinya ingin teriak

Perut lapar yang tak jemu menyiksanya
Membuat semangat rentanya makin hilang dalam kabut
Jiwanya kian gentar pada dunia
Nyalinya sudah terkubur di dasar bumi
Dan malam membencinya setengah mati

Sudut gerbong kereta tua, tempatnya berhenti
Dari keras, kejamnya realita
Ia sudah lelah….
Detik jam merantai lengannya
Dunia jadi belenggu
Tuhan, pada-Mu ia bertumpu

Dibuatnya refleksi hati di atas kertas putih
Lagu-lagu cinta dijadikannya puisi tak bermakna
Tanpa punya kata-kata yang manis
Hanya jiwanya penuh khidmat meminta :
Wahai malaikat yang terjaga
Bolehkah kupinjam surga?
Aku sudah lelah dengan dunia.

Pontianak,
Oktober 04

9 komentar:

  1. puisi bagus..masukin copyright protect, visit my blog for details :)

    BalasHapus
  2. Bagus tuh puisinya..
    Tapi kata2 "perut-perut lapar" tuh harusnya "perut lapar" gitu aja x yah... Khan 1 orang punya 1 perut.. :D

    BalasHapus
  3. sangat menyentuh mas, oh ya...numpang tanya nich hehehe (lagi kasmaran yaaaa)

    BalasHapus
  4. ternyata sobatku ini pinter merangkai kata hati, bisa menerima pesanan nggak??

    BalasHapus
  5. @ rumah-bloger.com : wah nggak juga sih mas. Cuma lagi ingat dengan orang yang dicintai saja.

    @ sabrinnet.com : pesanan apa nih mas? kalo puisi sih bisa-bisa aja, he...he...he...

    BalasHapus
  6. kalimatnya indah,puitis juga,mengalir dan enak di baca,membacanya seolah olah aku berada disana..
    ngga spt coretan saya mas..

    BalasHapus
  7. puisinya bagus mas... i like it

    BalasHapus
  8. saya tak begitu suka puisi tapi saya ingin bisa bikin puisi tolong dong ajarin saya

    BalasHapus
  9. puisinya indah... Rimanya juga kena' cuma saya sepakat dgn Mba lina.. karena ini berserita ttg seorang sembel tua ..bukan banyak gembel...

    mantap sob...tetap semangat....

    BalasHapus