Sabtu, 12 Oktober 2013

MEMBACA PERTANDA

 

Aku terjaga dari rahim sang malam
Ketika seperempat abad datang menghampiri
Halaman pertama sebuah catatan
Berlanjut dalam lembaran-lebaran terbaru
Terselingi, namun tidak pernah benar-benar terganti

Hari ini waktu seakan berhenti dalam kontempolasi
Jalan hidup telah membawaku sampai di sini
Takdir mengeliminasi sekian banyak pilihan
Meninggalkan aku untuk mempersiapkan sebuah jawaban

Dalam lelap semesta, pemahaman menyelinap
Memberikan wujud kepada mimpi-mimpi senyap
Jawaban atas renungan-renungan di kala gelap
Apakah ini adalah firasat?

Aku percaya pada pertanda…
Karena Tuhan berbicara kepada hamba
Dan alam berisyarat dalam sebuah bahasa
Hanya terkadang kita tak sanggup membacanya
Dan aku akan mengikuti kemana ia akan membawa

0 komentar:

Posting Komentar